Semakin Tinggi Sepatu Lari, Apakah Semakin Baik Performanya?

Jakarta, Shoes and Care - Kalau kamu sering memperhatikan sepatu lari zaman sekarang, terutama sepatu-sepatu buat race atau marathon, pasti banyak yang modelnya makin tebal, tingginya bahkan bisa sampai lebih dari 40 mm. Brand-brand besar kayak Nike, Adidas, sampai Asics berlomba-lomba bikin sepatu dengan midsole tinggi yang katanya bisa bantu lari lebih cepat dan nyaman. Tapi, bener nggak sih makin tinggi sepatu lari itu berarti performa lari kamu makin oke? Atau malah bisa jadi bumerang buat kaki kamu sendiri?

1. Tinggi Sepatu Itu Pengaruh, Tapi Bukan Segalanya

Sepatu dengan midsole yang tebal atau tinggi memang punya keuntungan. Biasanya sepatu jenis ini dilengkapi foam khusus yang super empuk dan responsif. Jadi saat kamu mendarat, impact ke kaki bisa lebih teredam, dan tenaga buat dorong ke langkah selanjutnya lebih mantul. Makanya banyak pelari jarak jauh (marathon misalnya) prefer menyukai pakai sepatu yang tinggi dan tebal.

Tapi, penting untuk kamu pahami juga: performa lari itu nggak cuma ditentukan dari tinggi sepatu. Faktor kayak teknik lari, kondisi tubuh, kekuatan otot kaki, dan strategi race juga berperan besar. Sepatu tinggi hanya alat bantu, bukan penentu utama. Jangan sampai kebalik mindset-nya. Kalau teknik berantakan tapi sepatunya mahal dan tinggi, hasilnya juga nggak bakal maksimal.

2. Semakin Tinggi, Stabilitas Bisa Menurun

Nah, ini yang kadang jarang dibahas! Sepatu yang makin tinggi itu memang nyaman dan empuk, tapi konsekuensinya stabilitas kaki jadi sedikit berkurang. Kenapa? Karena makin tinggi jarak antara telapak kaki ke tanah, makin besar juga kemungkinan kaki goyang atau miring saat mendarat. Apalagi kalau lari di track yang nggak rata atau permukaan kasar.

Beberapa pelari pemula sering ngalamin ankle sprain (keseleo pergelangan kaki) gara-gara terlalu percaya diri pakai sepatu tinggi tanpa memperhitungkan kestabilan langkahnya. Jadi buat kamu yang masih sering lari di trotoar, jalur tanah, atau permukaan nggak mulus, sebaiknya hati-hati kalau mau coba sepatu model tinggi. Sesuaikan sama kebutuhan dan kondisi lintasan.

3. Sepatu Tinggi Lebih Cocok Buat Race, Bukan Daily Run

Sepatu lari dengan midsole tebal dan tinggi sebenarnya didesain buat kebutuhan race atau kompetisi, bukan buat dipakai tiap hari. Kenapa? Karena foam-nya yang super empuk dan responsif biasanya punya daya tahan terbatas. Kalau dipakai setiap hari buat latihan, usia sepatu jadi lebih cepat habis dan performanya menurun.

Selain itu, sepatu race cenderung punya konstruksi yang fokus ke kecepatan, bukan ke kestabilan atau support kaki buat pemakaian rutin. Jadi kalau kamu pakai sepatu kayak gitu buat daily run atau jogging santai, bisa jadi malah bikin otot kaki kurang kerja keras, dan dalam jangka panjang bisa mengganggu kekuatan kaki kamu sendiri.

Idealnya, punya dua tipe sepatu: satu buat latihan harian yang agak firm dan stabil, satu lagi buat race day yang tinggi, ringan, dan responsif.

4. Setiap Kaki Punya Kebutuhan Berbeda

Penting diingat: nggak semua pelari cocok pakai sepatu tinggi. Ada yang justru performanya malah turun karena nggak nyaman atau kurang stabil. Bentuk kaki (foot shape), berat badan, tipe lari, sampai gaya mendarat (heel strike, midfoot, atau forefoot) ngaruh banget ke pemilihan sepatu.

Misal, pelari yang berat badannya di atas 80 kg biasanya lebih butuh sepatu dengan midsole yang lebih tebal buat meredam impact. Tapi, buat pelari yang ringan dan lebih suka feeling respons cepat dari aspal, sepatu dengan midsole sedang atau tipis malah lebih nyaman dan stabil. Sebelum ngikut tren sepatu tinggi, baiknya coba dulu. Datang ke toko sepatu running, cobain langsung, rasain stabilitasnya, bobotnya, dan kenyamanannya pas dipakai lari. Jangan asal beli karena modelnya keren atau dipakai atlet favorit kamu.

Jadi, jawaban dari pertanyaan “semakin tinggi sepatu lari, apakah semakin baik performanya?” adalah belum tentu. Memang sepatu dengan midsole tebal punya keunggulan di sisi kenyamanan dan respons saat race, tapi bukan berarti itu pilihan terbaik buat semua orang dan semua kondisi.

Empat hal yang perlu kamu inget:

  • Tinggi sepatu bantu performa, tapi bukan faktor utama.
     
  • Sepatu makin tinggi bisa ngurangin stabilitas.
     
  • Lebih cocok buat race, bukan daily run.
     
  • Setiap orang punya kebutuhan kaki yang beda-beda.

Kuncinya adalah sesuaikan sama kebutuhan, kondisi tubuh, dan lintasan tempat kamu lari. Jangan terlalu ngikut tren, yang penting kaki kamu nyaman dan aman. Kembali lagi, semoga artikel ini bisa jadi bahan pertimbangan sebelum kamu beli sepatu lari baru!

 

Postingan terbaru