Mengapa Sole Sepatu Terkikis Duluan di Bagian Tertentu?

Jakarta, Shoes and Care - Pernah nggak sih, kamu perhatiin bagian bawah sepatu yang sering dipakai? Biasanya ada area tertentu di sol sepatu yang aus atau terkikis lebih dulu dibanding bagian lainnya. Padahal sepatu itu dipakai di permukaan yang sama, dengan frekuensi yang sama juga. Kok bisa ya? Nah, di artikel ini kita bakal bahas kenapa hal itu bisa terjadi. Setidaknya ada 6 faktor utama yang bikin sole sepatu lebih cepat habis di bagian tertentu. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Pola Jalan atau Gait Pattern Setiap Orang Berbeda

Faktor paling utama yang memengaruhi keausan sole sepatu ada di cara kamu berjalan. Dalam istilah biomekanik disebut gait pattern, yaitu pola gerakan kaki saat melangkah. Setiap orang punya gaya berjalan yang nggak sama. Ada yang cenderung bertumpu di tumit luar, di bagian tengah kaki, atau malah lebih berat di ujung depan kaki.

Misalnya:

  • Orang dengan overpronation (telapak kaki lebih masuk ke dalam saat melangkah) biasanya lebih cepat mengikis bagian dalam sole.
     
  • Sementara yang underpronation (telapak kaki lebih keluar saat menapak) bakal bikin bagian luar sole lebih cepat aus.
     
  • Ada juga yang berat badannya lebih bertumpu di area tumit, sehingga bagian heel belakang terkikis duluan.

Jadi wajar banget kalau sol sepatu kamu lebih tipis di bagian tertentu karena memang tergantung dari pola jalan kamu sehari-hari.

2. Jenis Aktivitas yang Dilakukan

Sepatu yang dipakai untuk aktivitas tertentu juga punya pola keausan berbeda-beda. Sepatu lari, sepatu basket, sepatu futsal, atau sepatu casual bakal terkikis di bagian yang berbeda tergantung beban kerja dan gerakan yang sering dilakukan. Contohnya pada sepatu lari yang biasanya aus pada bagian tumit luar. Hal ini dikarenakan saat landing, kaki lebih dulu menyentuh tanah dan di bagian depan karena dorongan terakhir sebelum kaki diangkat.
Kemudian ada contoh lagi seperti sepatu casual cenderung terkikis di tumit karena aktivitas sehari-hari yang lebih banyak berjalan santai. Artinya, semakin berat aktivitas di area tertentu, semakin cepat bagian sole tersebut aus.

3. Berat Badan Pengguna

Percaya nggak percaya, berat badan kamu juga ngaruh ke keausan sepatu. Semakin berat tubuh seseorang, semakin besar beban yang ditanggung sepatu, khususnya saat melangkah. Beban ini biasanya gak tersebar merata ke seluruh sole sepatu, tapi terkonsentrasi di beberapa titik tertentu. Buat yang berat badannya di atas rata-rata, biasanya bagian tumit dan ujung depan lebih cepat habis karena di dua titik itu beban paling besar saat kaki menapak dan mendorong. Orang yang sering berdiri lama juga biasanya mengalami keausan di area telapak depan, karena tekanan lebih sering bertumpu di sana saat posisi diam. Makanya, penting banget pilih sepatu dengan material sole yang kuat kalau kamu termasuk yang punya aktivitas berat atau berat badan di atas normal.

4. Permukaan Tempat Berjalan

Permukaan tempat kamu sering berjalan atau beraktivitas juga berperan besar dalam mengikis sole sepatu. Beda permukaan, beda efeknya ke keawetan sepatu. Jalanan aspal kasar dan beton lebih cepat bikin sole aus ketimbang permukaan halus kayak ubin, karpet, atau jalur lari sintetis.
Kemudian aktivitas outdoor di medan berbatu, kerikil, atau tanah keras juga bisa bikin bagian sole terkikis nggak merata. Biasanya, orang yang sering jalan di permukaan kasar akan mengalami keausan paling parah di area tumit belakang, karena saat menapak beban paling besar ada di titik itu, sementara permukaan kasar memakan material sole lebih cepat.

5. Kualitas dan Material Sole Sepatu

Setiap sepatu punya jenis material sole yang berbeda. Ada yang terbuat dari karet alami (rubber), EVA foam, PU (polyurethane), atau TPU (thermoplastic polyurethane). Tiap bahan punya daya tahan dan karakteristik aus yang beda.

  • Karet alami: Lebih awet, tahan gesekan, tapi berat.
     
  • EVA: Lebih ringan, nyaman, tapi cepat habis kalau sering dipakai di permukaan kasar.
     
  • PU: Tahan lama tapi bisa getas kalau sering kena panas.
     
  • TPU: Sangat kuat, biasa dipakai di sepatu lari atau trail premium.
     

Kalau sole sepatu kamu terbuat dari material yang lunak atau empuk, biasanya bagian yang sering kena beban akan terkikis duluan. Sementara material keras bisa tahan lebih lama, tapi biasanya kurang nyaman dipakai lama.

6. Desain Outsole dan Pola Grip

Faktor terakhir adalah desain outsole itu sendiri. Sepatu dengan desain grip (alur tapak) tertentu bisa memengaruhi area mana yang paling cepat habis. Pola grip ini menentukan distribusi tekanan saat kaki menapak dan bergerak. Contohnya sepatu dengan pola tapak datar cenderung lebih cepat habis di area tumit dan ujung depan, pola alur berbentuk U atau zig-zag lebih merata dalam distribusi tekanan, sehingga keausan bisa lebih seimbang. Terakhir, beberapa sepatu running punya reinforced area atau area tertentu yang dibuat lebih tebal karena titik itu diprediksi cepat aus. Jadi kalau kamu sering nemu sepatu cepat habis di area yang sama, bisa jadi karena desain sole-nya memang gak cocok sama gaya jalan atau aktivitasmu.

Sole sepatu yang terkikis lebih dulu di bagian tertentu itu wajar banget dan dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari pola jalan kamu, jenis aktivitas, berat badan, permukaan tempat berjalan, material sole, sampai desain grip outsole-nya. Kalau kamu pengen sepatu lebih awet, coba perhatikan gaya jalan dan pilih sepatu dengan sole yang sesuai sama aktivitas dan kondisi harian. Buat sepatu olahraga, usahakan pakai sesuai fungsinya. Jangan dipakai ke mall, ke pasar, atau naik motor harian, karena selain bikin sole cepat aus, fungsinya juga jadi nggak maksimal.

 

Postingan terbaru